Caramantap

Jelaskan Mengapa Gas Mulia Tidak Reaktif

×

Jelaskan Mengapa Gas Mulia Tidak Reaktif

Share this article

Gas mulia atau gas inert adalah kelompok unsur kimia yang biasanya tidak bereaksi dengan unsur lain. Kelompok gas mulia terdiri dari helium (He), neon (Ne), argon (Ar), kripton (Kr), xenon (Xe), dan radon (Rn). Mengapa gas mulia tidak reaktif? Berikut penjelasannya.

Sifat Elektron pada Gas Mulia

Gas mulia memiliki sifat elektron yang sangat stabil. Setiap gas mulia memiliki 8 elektron di kulit terluarnya, kecuali helium yang hanya memiliki 2 elektron di kulit terluarnya. Kulit terluar yang penuh dengan elektron membuat gas mulia tidak mudah untuk bereaksi dengan unsur lain.

Keadaan Energi Stabil

Gas mulia memiliki keadaan energi yang sangat stabil. Keadaan energi ini disebabkan oleh jumlah elektron yang tepat pada kulit terluar. Jumlah elektron yang tepat ini membuat gas mulia tidak mudah untuk bereaksi dengan unsur lain. Hal ini karena reaksi kimia membutuhkan perubahan keadaan energi dan gas mulia tidak memerlukan perubahan keadaan energi karena keadaan energinya sudah stabil.

Daya Tarik Intermolekular Lemah

Gas mulia memiliki daya tarik intermolekular yang sangat lemah. Hal ini disebabkan oleh ukuran atom yang besar dan jumlah elektron yang banyak. Daya tarik intermolekular yang lemah ini membuat gas mulia mudah untuk terpisah dan tidak mudah untuk bereaksi dengan unsur lain.

Pos Terkait:  Cara Download Data Mobile Legends - Panduan Lengkap

Reaksi Kimia yang Terjadi pada Gas Mulia

Gas mulia tidak reaktif, tetapi ada beberapa reaksi kimia yang terjadi pada gas mulia. Salah satu contohnya adalah reaksi gas mulia dengan fluor. Gas mulia akan bereaksi dengan fluor untuk membentuk senyawa fluorida. Contoh senyawa fluorida adalah XeF2, XeF4, dan XeF6.

Penggunaan Gas Mulia

Gas mulia memiliki beberapa penggunaan dalam kehidupan sehari-hari. Helium digunakan sebagai gas pengisi balon dan neon digunakan sebagai lampu pijar. Argon digunakan dalam pengelasan dan kripton digunakan dalam lampu pijar. Xenon digunakan dalam lampu sorot dan lampu kilat serta radon digunakan dalam terapi radiasi.

Kesimpulan

Gas mulia memiliki sifat elektron yang sangat stabil, keadaan energi yang stabil, daya tarik intermolekular yang lemah, sehingga membuat gas mulia tidak mudah untuk bereaksi dengan unsur lain. Meskipun demikian, ada beberapa reaksi kimia yang terjadi pada gas mulia seperti reaksi dengan fluor. Gas mulia memiliki beberapa penggunaan dalam kehidupan sehari-hari seperti helium yang digunakan sebagai gas pengisi balon dan neon yang digunakan sebagai lampu pijar. Kita dapat menyimpulkan bahwa gas mulia sangat penting dalam kehidupan manusia meskipun sifatnya yang tidak reaktif.

Pos Terkait:  Cara Cek SSD di Laptop: Panduan Lengkap untuk Pemula

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

close