Jelaskan Dua Pola Sosialisasi Menurut Getrude Jaeger

Posted on

Sosialisasi adalah proses di mana individu belajar dan menginternalisasi nilai-nilai, norma-norma, dan perilaku yang diterima dalam masyarakat. Menurut Getrude Jaeger, seorang sosiologis asal Jerman, ada dua pola sosialisasi yang berbeda, yaitu sosialisasi primer dan sosialisasi sekunder.

Sosialisasi Primer

Sosialisasi primer terjadi pada awal hidup seseorang, biasanya selama masa kanak-kanak. Pola sosialisasi ini melibatkan interaksi dengan anggota keluarga dan orang-orang yang paling dekat dengan anak. Berikut adalah beberapa contoh cara sosialisasi primer terjadi:

1. Keluarga

Anggota keluarga adalah orang pertama yang berinteraksi dengan anak selama masa sosialisasi primer. Anak belajar nilai-nilai, norma-norma, dan perilaku dari keluarganya. Misalnya, anak belajar tentang pentingnya menghormati orang tua dan cara berbicara yang sopan dari orang tua dan anggota keluarga lainnya.

2. Teman Sebaya

Teman sebaya juga sangat berpengaruh dalam sosialisasi primer. Anak belajar tentang norma-norma dan perilaku yang diterima dalam kelompok sebayanya. Misalnya, anak belajar tentang cara bermain yang diterima dalam kelompok teman sebayanya.

3. Sekolah

Sekolah juga berperan dalam sosialisasi primer. Anak belajar tentang norma-norma dan perilaku yang diterima dalam lingkungan sekolah. Misalnya, anak belajar tentang pentingnya disiplin dan cara berbicara yang sopan dengan guru dan teman sekelas.

Pos Terkait:  Cara Beli Followers: Meningkatkan Jumlah Followers Instagram Anda Dengan Mudah

Sosialisasi Sekunder

Sosialisasi sekunder terjadi setelah sosialisasi primer. Pola sosialisasi ini melibatkan interaksi dengan orang-orang yang lebih luas dalam masyarakat. Berikut adalah beberapa contoh cara sosialisasi sekunder terjadi:

1. Media Massa

Media massa, seperti televisi, surat kabar, dan internet, memainkan peran penting dalam sosialisasi sekunder. Individu belajar tentang nilai-nilai dan norma-norma yang diterima dalam masyarakat melalui media massa. Misalnya, orang belajar tentang pentingnya menghargai keragaman budaya melalui acara televisi atau artikel di surat kabar.

2. Kelompok Kerja

Kelompok kerja juga berperan dalam sosialisasi sekunder. Individu belajar tentang norma-norma dan perilaku yang diterima dalam lingkungan kerja. Misalnya, individu belajar tentang pentingnya bekerja sama dan cara berbicara yang sopan dengan rekan kerja.

3. Organisasi Sosial

Organisasi sosial, seperti kelompok agama atau kelompok sukarelawan, juga berperan dalam sosialisasi sekunder. Individu belajar tentang nilai-nilai dan norma-norma yang diterima dalam kelompok sosial ini. Misalnya, individu belajar tentang pentingnya kepedulian sosial dan cara berpartisipasi dalam kegiatan sukarelawan.

Kesimpulan

Getrude Jaeger membedakan dua pola sosialisasi, yaitu sosialisasi primer dan sosialisasi sekunder. Sosialisasi primer terjadi pada awal hidup seseorang dan melibatkan interaksi dengan keluarga dan orang-orang yang paling dekat dengan anak. Sosialisasi sekunder terjadi setelah sosialisasi primer dan melibatkan interaksi dengan orang-orang yang lebih luas dalam masyarakat, seperti media massa, kelompok kerja, dan organisasi sosial. Keduanya sama-sama penting dalam membentuk nilai-nilai, norma-norma, dan perilaku yang diterima dalam masyarakat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *