Perbedaan Sosialisasi Primer dan Sekunder

Posted on

Sosialisasi adalah proses pembelajaran nilai, norma, dan perilaku yang diterapkan oleh masyarakat pada individu. Ada dua jenis sosialisasi, yaitu sosialisasi primer dan sosialisasi sekunder. Keduanya memiliki perbedaan yang signifikan dalam metode dan lingkup pembelajarannya. Simak penjelasan detailnya berikut ini.

Sosialisasi Primer

Sosialisasi primer adalah proses pembelajaran nilai, norma, dan perilaku yang terjadi pada masa awal kehidupan individu. Proses ini terjadi di lingkungan keluarga dan lingkungan yang dekat dengan individu. Lingkup pembelajaran pada sosialisasi primer lebih terbatas pada lingkungan keluarga dan lingkungan yang dekat dengan individu, seperti tetangga dan teman sebaya.

Proses pembelajaran pada sosialisasi primer lebih efektif karena individu masih sangat tergantung pada lingkungan sekitarnya. Pada masa ini, individu membutuhkan bimbingan dan arahan dari orang tua dan lingkungan sekitar untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.

Proses sosialisasi primer juga berperan dalam membentuk identitas individu. Nilai dan norma yang diterapkan pada sosialisasi primer akan menjadi dasar bagi individu dalam membentuk identitasnya sebagai anggota masyarakat.

Contoh dari sosialisasi primer adalah pembelajaran nilai-nilai agama, bahasa, dan adat istiadat dari keluarga dan lingkungan sekitar.

Pos Terkait:  Kisah Tahun Kesedian Rasulullah Muhammad Saw ('Amul Khuzni) Dan Kejadian Yang Ada Di Dalamnya (bagian 1)

Sosialisasi Sekunder

Sosialisasi sekunder adalah proses pembelajaran nilai, norma, dan perilaku yang terjadi pada masa selanjutnya setelah sosialisasi primer selesai. Proses ini terjadi di lingkungan yang lebih luas, seperti di sekolah, tempat kerja, dan masyarakat umum.

Lingkup pembelajaran pada sosialisasi sekunder lebih luas karena individu sudah lebih mandiri dan dapat berinteraksi dengan lingkungan yang lebih beragam. Proses pembelajaran pada sosialisasi sekunder lebih bersifat formal dan terstruktur, seperti dalam pendidikan formal di sekolah.

Proses sosialisasi sekunder juga berperan dalam membentuk identitas individu sebagai anggota masyarakat yang lebih luas. Nilai dan norma yang diterapkan pada sosialisasi sekunder akan membantu individu dalam beradaptasi dengan lingkungan yang lebih luas dan beragam.

Contoh dari sosialisasi sekunder adalah pembelajaran nilai-nilai yang diterapkan di sekolah, di tempat kerja, dan di masyarakat umum.

Perbedaan Antara Sosialisasi Primer dan Sekunder

Perbedaan utama antara sosialisasi primer dan sekunder adalah pada lingkup pembelajarannya. Sosialisasi primer terjadi pada lingkungan yang lebih terbatas dan melibatkan individu dengan lingkungan yang lebih dekat dengannya, sementara sosialisasi sekunder terjadi pada lingkungan yang lebih luas dan melibatkan individu dengan lingkungan yang lebih beragam.

Pos Terkait:  Mendadak Muncul Game Latto Latto, Download Gratis di

Sosialisasi primer lebih terfokus pada pembentukan identitas individu, sementara sosialisasi sekunder lebih terfokus pada pembelajaran nilai dan norma yang diterapkan di masyarakat umum.

Proses pembelajaran pada sosialisasi primer lebih efektif karena individu masih sangat tergantung pada lingkungan sekitarnya, sementara pada sosialisasi sekunder individu sudah lebih mandiri dan dapat berinteraksi dengan lingkungan yang lebih beragam.

Namun, kedua jenis sosialisasi memiliki peran yang sama penting dalam membentuk identitas dan perilaku individu sebagai anggota masyarakat.

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa sosialisasi primer dan sekunder memiliki perbedaan yang signifikan dalam metode dan lingkup pembelajarannya. Sosialisasi primer terjadi pada lingkungan yang lebih terbatas dan melibatkan individu dengan lingkungan yang lebih dekat dengannya, sementara sosialisasi sekunder terjadi pada lingkungan yang lebih luas dan melibatkan individu dengan lingkungan yang lebih beragam.

Pada sosialisasi primer, individu masih sangat tergantung pada lingkungan sekitarnya, sementara pada sosialisasi sekunder individu sudah lebih mandiri dan dapat berinteraksi dengan lingkungan yang lebih beragam. Namun, kedua jenis sosialisasi memiliki peran yang sama penting dalam membentuk identitas dan perilaku individu sebagai anggota masyarakat.

Pos Terkait:  Mengapa Abu Bakar Mendapat Gelar As-Siddiq

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *