Caramantap

Apakah Weton Sama Tidak Boleh Menikah?

×

Apakah Weton Sama Tidak Boleh Menikah?

Share this article

Weton adalah istilah dalam budaya Jawa yang merujuk pada penanggalan dalam kalender Jawa. Setiap orang memiliki weton yang berbeda-beda, tergantung dari tanggal lahirnya. Konon, weton dapat mempengaruhi nasib seseorang, termasuk dalam hal pernikahan. Adakah benar bahwa weton yang sama tidak boleh menikah?

Asal-Usul Kepercayaan Weton

Kepercayaan terhadap weton sudah ada sejak zaman kerajaan Jawa. Pada masa itu, weton digunakan sebagai acuan dalam menentukan hari baik atau buruk untuk melakukan kegiatan tertentu, termasuk pernikahan. Konon, weton yang cocok dapat membawa keberuntungan, sedangkan weton yang tidak cocok dapat membawa malapetaka.

Namun, kepercayaan terhadap weton tidak hanya terdapat di Jawa. Di berbagai daerah di Indonesia, terdapat kepercayaan serupa yang mengaitkan tanggal lahir dengan nasib seseorang, termasuk dalam hal pernikahan.

Apakah Weton yang Sama Tidak Boleh Menikah?

Terkait dengan pernikahan, ada kepercayaan bahwa weton yang sama tidak boleh menikah karena dapat membawa malapetaka. Namun, sebenarnya tidak ada landasan ilmiah atau agama yang mengatur hal tersebut. Kepercayaan ini lebih bersifat mitos atau tradisi turun temurun.

Pos Terkait:  Sensibilidade FF: Kelebihan dan Kekurangan Game Berbasis Tembak-Tembakan

Dalam Islam, tidak ada aturan yang melarang pernikahan antara orang yang memiliki weton yang sama. Yang menjadi pedoman dalam Islam adalah adanya kesesuaian antara calon mempelai dalam hal agama, akhlak, dan keadaan sosial-ekonomi.

Perbedaan Antara Kepercayaan dan Fakta

Perlu diingat bahwa kepercayaan terhadap weton hanya bersifat mitos atau tradisi turun temurun. Tidak ada bukti ilmiah yang dapat membuktikan bahwa weton yang sama dapat membawa malapetaka dalam pernikahan.

Sebaliknya, faktanya adalah bahwa keberhasilan sebuah pernikahan tidak hanya tergantung pada weton atau nasib seseorang. Ada banyak faktor lain yang mempengaruhi keberhasilan sebuah pernikahan, seperti komunikasi yang baik, saling pengertian, dan saling mendukung.

Menghargai Kepercayaan dan Tradisi

Meskipun kepercayaan terhadap weton tidak memiliki landasan ilmiah atau agama, namun sebagai masyarakat yang menjunjung tinggi budaya dan tradisi, kita sebaiknya tetap menghargai kepercayaan tersebut. Namun, kita juga sebaiknya tidak terlalu bergantung pada weton dalam mengambil keputusan dalam hidup, termasuk dalam hal pernikahan.

Kesimpulan

Kepercayaan terhadap weton yang sama tidak boleh menikah sebenarnya tidak memiliki landasan ilmiah atau agama. Keberhasilan sebuah pernikahan tidak hanya tergantung pada weton atau nasib seseorang, namun juga faktor-faktor lain seperti komunikasi yang baik dan saling pengertian. Sebagai masyarakat yang menjunjung tinggi budaya dan tradisi, kita sebaiknya tetap menghargai kepercayaan tersebut, namun tidak terlalu bergantung padanya dalam mengambil keputusan dalam hidup.

Pos Terkait:  Perbedaan Pengantin Jawa Solo dan Jogja

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

close