Caramantap

Bagaimana Keberadaan Unsur-Unsur Intrinsik dari Cerpen “Robohnya Surau Kami”

×

Bagaimana Keberadaan Unsur-Unsur Intrinsik dari Cerpen “Robohnya Surau Kami”

Share this article

Cerpen “Robohnya Surau Kami” merupakan salah satu karya sastra yang ditulis oleh A. Mustofa Bisri. Cerpen ini menceritakan tentang kehidupan seorang penghuni surau yang harus mengalami kehancuran tempat ibadahnya akibat bencana alam. Dalam cerpen ini, terdapat beberapa unsur intrinsik yang sangat penting untuk dianalisis. Kita akan membahas lebih lanjut mengenai unsur-unsur tersebut dalam artikel ini.

Tema

Tema yang diangkat dalam cerpen “Robohnya Surau Kami” adalah tentang kehancuran tempat ibadah dan kegagalan manusia dalam menghadapi bencana alam. Tema ini sangat relevan dengan kondisi masyarakat Indonesia yang seringkali mengalami bencana alam seperti gempa bumi, banjir, atau longsor. Melalui cerpen ini, penulis ingin menyampaikan pesan bahwa manusia harus lebih bersiap diri menghadapi bencana alam dan tidak boleh meremehkan kekuatan alam.

Alur Cerita

Alur cerita dalam cerpen “Robohnya Surau Kami” mengikuti pola alur maju. Cerita dimulai dengan pengenalan tokoh dan latar belakang cerita, kemudian dilanjutkan dengan peristiwa utama yaitu terjadinya bencana alam yang menghancurkan surau. Setelah itu, cerita berlanjut dengan upaya para penghuni surau dalam membangun kembali tempat ibadah mereka. Akhir cerita ditutup dengan penggambaran surau yang berhasil dibangun kembali dengan bantuan masyarakat sekitar.

Pos Terkait:  10 Rekomendasi Game Dewasa di Android, untuk 18+

Tokoh

Tokoh utama dalam cerpen “Robohnya Surau Kami” adalah Pak Lurah, seorang pemimpin masyarakat yang sangat peduli terhadap keadaan surau dan lingkungan sekitarnya. Selain itu, terdapat juga tokoh-tokoh lain seperti para penghuni surau dan masyarakat sekitar yang turut membantu dalam membangun kembali surau.

Latar

Latar cerita dalam cerpen “Robohnya Surau Kami” adalah sebuah desa kecil di Indonesia. Desa tersebut digambarkan sebagai tempat yang masih sangat tergantung pada alam dan sederhana dalam hal infrastruktur. Latar ini sangat penting karena menunjukkan bahwa bencana alam dapat terjadi di mana saja dan tidak memandang status sosial atau ekonomi seseorang.

Gaya Bahasa

Gaya bahasa yang digunakan dalam cerpen “Robohnya Surau Kami” adalah gaya bahasa naratif. Penulis menceritakan cerita secara kronologis dan detail sehingga pembaca dapat merasakan emosi dan perasaan tokoh-tokoh dalam cerita. Selain itu, terdapat juga gaya bahasa metafora yang digunakan untuk menggambarkan kehancuran surau sebagai metafora kehancuran kehidupan manusia.

Amanat

Amanat yang terkandung dalam cerpen “Robohnya Surau Kami” adalah pentingnya persiapan dalam menghadapi bencana alam dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Penulis ingin menyampaikan pesan bahwa manusia harus selalu siap menghadapi bencana alam dan tidak boleh meremehkan kekuatan alam. Selain itu, penulis juga ingin menyampaikan pesan bahwa kepedulian terhadap lingkungan sekitar dapat membantu dalam membangun kembali tempat ibadah yang hancur akibat bencana alam.

Pos Terkait:  Cara Melihat APK Tersembunyi di Oppo

Kesan dan Pesan

Cerpen “Robohnya Surau Kami” memberikan kesan yang mendalam tentang pentingnya persiapan dalam menghadapi bencana alam dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Cerpen ini juga memberikan pesan yang kuat bahwa manusia harus selalu siap menghadapi bencana alam dan tidak boleh meremehkan kekuatan alam. Selain itu, cerpen ini juga memberikan pesan bahwa kepedulian terhadap lingkungan sekitar dapat membantu dalam membangun kembali tempat ibadah yang hancur akibat bencana alam.

Penutup

Dalam cerpen “Robohnya Surau Kami”, A. Mustofa Bisri berhasil menggambarkan kehancuran surau dan kegigihan para penghuni surau dalam membangun kembali tempat ibadah mereka. Cerpen ini memberikan pesan yang kuat tentang pentingnya persiapan dalam menghadapi bencana alam dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Oleh karena itu, cerpen ini sangat penting untuk dijadikan sebagai pembelajaran bagi masyarakat Indonesia dalam menghadapi bencana alam yang seringkali terjadi di negeri ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

close