Caramantap

Perbedaan TDS dan TSS

×

Perbedaan TDS dan TSS

Share this article

Jika Anda bekerja di industri pengolahan air, Anda mungkin sudah sering mendengar istilah TDS dan TSS. Kedua istilah tersebut berkaitan dengan pengukuran kualitas air, namun memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara TDS dan TSS.

Apa itu TDS?

TDS adalah singkatan dari Total Dissolved Solids, yang berarti jumlah total padatan terlarut dalam air. Padatan terlarut tersebut dapat berupa mineral, garam, logam, dan zat lainnya yang larut dalam air. TDS diukur dalam satuan ppm (parts per million) atau mg/L (miligram per liter).

TDS biasanya diukur menggunakan alat yang disebut TDS meter. Alat ini akan menunjukkan jumlah TDS dalam air dengan cara mengukur konduktivitas listrik dari air tersebut. Semakin tinggi konduktivitas listrik, semakin tinggi pula jumlah TDS dalam air.

Apa itu TSS?

TSS adalah singkatan dari Total Suspended Solids, yang berarti jumlah total padatan tersuspensi dalam air. Padatan tersuspensi tersebut dapat berupa lumpur, debu, partikel organik, dan partikel lainnya yang tidak larut dalam air. TSS diukur dalam satuan ppm atau mg/L.

Pos Terkait:  Cara Menyembunyikan Akun Telegram

TSS biasanya diukur menggunakan alat yang disebut turbidimeter. Alat ini akan mengukur kekeruhan air, yang diakibatkan oleh padatan tersuspensi. Semakin tinggi kekeruhan air, semakin tinggi pula jumlah TSS dalam air.

Perbedaan antara TDS dan TSS

Perbedaan utama antara TDS dan TSS adalah jenis padatan yang diukur. TDS mengukur padatan terlarut, sedangkan TSS mengukur padatan tersuspensi. Selain itu, TDS dapat terdiri dari mineral dan zat lainnya yang larut dalam air, sedangkan TSS terdiri dari partikel organik dan inorganik yang tidak larut dalam air.

Metode pengukuran TDS dan TSS juga berbeda. TDS diukur dengan mengukur konduktivitas listrik air, sedangkan TSS diukur dengan mengukur kekeruhan air. Oleh karena itu, alat yang digunakan untuk mengukur TDS dan TSS juga berbeda.

Kedua parameter ini penting untuk diukur karena dapat memberikan informasi tentang kualitas air. TDS dapat menjadi indikator kualitas air minum, sedangkan TSS dapat menjadi indikator kualitas air limbah. Jumlah TDS yang tinggi dalam air minum dapat menimbulkan rasa yang tidak enak dan berdampak negatif pada kesehatan, sedangkan jumlah TSS yang tinggi dalam air limbah dapat menyebabkan pencemaran air.

Bagaimana cara mengurangi TDS dan TSS dalam air?

Untuk mengurangi jumlah TDS dalam air, dapat dilakukan dengan menggunakan sistem penyaringan air. Sistem ini akan membantu menghilangkan mineral dan zat lainnya yang terlarut dalam air. Beberapa contoh sistem penyaringan air yang dapat digunakan antara lain reverse osmosis, distilasi, dan deionisasi.

Pos Terkait:  Tabel Cicilan KTA DBS: Perhitungan dan Informasi Penting yang Perlu Kamu Ketahui

Sedangkan untuk mengurangi jumlah TSS dalam air, dapat dilakukan dengan menggunakan sistem pengendapan. Sistem ini akan membantu partikel-partikel tersuspensi dalam air untuk mengendap ke dasar, sehingga air menjadi lebih jernih. Beberapa contoh sistem pengendapan yang dapat digunakan antara lain sedimentasi, flokulasi, dan filtrasi.

Kesimpulan

TDS dan TSS adalah dua parameter yang penting dalam pengukuran kualitas air. TDS mengukur jumlah padatan terlarut dalam air, sedangkan TSS mengukur jumlah padatan tersuspensi dalam air. Kedua parameter ini penting untuk diukur karena dapat memberikan informasi tentang kualitas air. Untuk mengurangi jumlah TDS dan TSS dalam air, dapat dilakukan dengan menggunakan sistem penyaringan dan pengendapan air.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

close