Caramantap

Perbedaan Orogenesa dan Epirogenesa

×

Perbedaan Orogenesa dan Epirogenesa

Share this article

Indonesia adalah negara yang terkenal dengan keanekaragaman geologinya. Salah satu fenomena geologi yang sering dibicarakan adalah orogenesa dan epirogenesa. Kedua fenomena ini memiliki perbedaan yang sangat jelas meskipun keduanya berhubungan dengan pergerakan bumi. Artikel ini akan membahas perbedaan antara orogenesa dan epirogenesa secara lengkap.

Orogenesa

Orogenesa adalah fenomena geologi yang terjadi akibat tumbukan antara dua lempeng bumi yang bergerak. Ketika dua lempeng bumi bertumbukan, akan terjadi deformasi dan gesekan yang menghasilkan patahan, lipatan, dan gunung. Proses ini disebut dengan orogenesa.

Orogenesa terjadi di zona konvergen, yaitu tempat di mana dua lempeng bumi saling mendekat. Dalam proses orogenesa, terdapat tiga tahap yaitu orogeni, metamorfisme, dan plutonisme.

Tahap orogeni adalah tahap di mana terjadi deformasi dan lipatan pada lapisan batuan akibat tumbukan antara dua lempeng bumi. Tahap metamorfisme adalah tahap di mana batuan yang terkena tumbukan mengalami perubahan fisik dan kimia akibat tekanan dan suhu yang tinggi. Tahap plutonisme adalah tahap di mana magma yang terbentuk akibat tumbukan antara dua lempeng bumi naik ke permukaan dan membentuk gunung api atau batuan beku.

Pos Terkait:  Rumah Sakit RKZ Surabaya: Tempat Pengobatan Terbaik di Surabaya

Epirogenesa

Epirogenesa adalah fenomena geologi yang terjadi akibat pergerakan vertikal lempeng bumi yang bersifat global. Pergerakan ini terjadi akibat perubahan suhu dan tekanan di dalam bumi yang menyebabkan lapisan batuan di atasnya mengalami pergerakan. Proses ini disebut dengan epirogenesa.

Epirogenesa terjadi di zona divergen, yaitu tempat di mana lempeng bumi saling menjauh. Dalam proses epirogenesa, terdapat dua tahap yaitu uplift dan subsidence.

Tahap uplift adalah tahap di mana lapisan batuan di atas lempeng bumi yang mengalami tekanan mengalami kenaikan atau pengangkatan. Tahap subsidence adalah tahap di mana lapisan batuan di atas lempeng bumi yang mengalami tekanan mengalami penurunan.

Perbedaan Orogenesa dan Epirogenesa

Berikut ini adalah perbedaan antara orogenesa dan epirogenesa:

1. Lokasi: Orogenesa terjadi di zona konvergen sementara epirogenesa terjadi di zona divergen.

2. Penyebab: Orogenesa terjadi akibat tumbukan antara dua lempeng bumi yang bergerak sementara epirogenesa terjadi akibat pergerakan vertikal lempeng bumi yang bersifat global.

3. Proses: Orogenesa meliputi tahap orogeni, metamorfisme, dan plutonisme sementara epirogenesa meliputi tahap uplift dan subsidence.

4. Dampak: Orogenesa menghasilkan patahan, lipatan, dan gunung sementara epirogenesa menghasilkan kenaikan atau penurunan lapisan batuan di atas lempeng bumi.

Pos Terkait:  Cara Menghitung Handicap dalam Permainan Golf

Kesimpulan

Perbedaan antara orogenesa dan epirogenesa sangat jelas meskipun keduanya berhubungan dengan pergerakan bumi. Orogenesa terjadi di zona konvergen akibat tumbukan antara dua lempeng bumi dan menghasilkan patahan, lipatan, dan gunung. Epirogenesa terjadi di zona divergen akibat pergerakan vertikal lempeng bumi yang bersifat global dan menghasilkan kenaikan atau penurunan lapisan batuan di atas lempeng bumi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

close